Selasa, 25 Maret 2014

VIDEO MESUM PELAJAR BUNGO BEREDAR

POLISI BURU PELAKU PENYEBARAN VIDEO
  Penyidik kepolisian Jambi kini sedang memburu pelaku penyebaran video mesum diduga sepasang pelajar SMA di Kabupaten Bungo, Jambi. Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah di Jambi, Selasa mengatakan, penyelidikan kini mengarah kepada penyebar video mesum tersebut untuk mengungkap kasusnya.

Terkait beredarnya video mesum di Kabupaten Bungo belakangan ini, dengan pelaku sepasang pelajar berseragam SMA, pihak kepolisian mengejar pelaku penyebaran video tersebut yang berdurasi sekitar tiga menit yang berlokasi di kawasan perkebunan.

Almansyah mengatakan, jika Polda Jambi sudah minta Polres Bungo melakukan penyelidikan terkait hal ini.

"Kami juga sudah mendengar informasi tentang beredarnya video porno ini, dan pihak Polres Bungo sudah turun untuk melakukan penyelidikan," kata Almansyah seperti dikutip dari Antara, Selasa (25/3).

Proses penyelidikan yang dilakukan Polres Bungo, dilanjutkan mengarah kepada penyebar video serta pembuat video.

"Jika dilihat dari video itu sepertinya ada dugaan pemaksaan untuk melakukan hal tak senonoh dan sengaja direkam," jelas Almansyah.

Sementara terkait pelaku pada video berdurasi tiga menit lebih tersebut, pihak kepolisian juga melakukan pengusutan, terkait benar atau tidaknya jika masih berstatus pelajar atau hanya sekedar mengenakan seragam sekolah saja.

Di dalam video itu, si pemeran wanita dan pria itu mengenakan seragam sekolah warna putih abu-abu.

"Kami juga melakukan penyelidikan benar tidaknya si pemeran dalan video itu masih berstatus pelajar atau hanya sekedar mengenakan baju seragam," ujar Almansyah.

Namun hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Bungo, belum sampai ke Polda Jambi.

WALIKOTA SP-1 KAN LURAH SE KOTA JAMBI



KOTA JAMBI - Walikota Jambi, Sy Fasha kemarin memberi teguran keras terhadap Camat dan Lurah di Kota Jambi. Teguran ini disampaikan saat acara pelantikan TP PKK Kota Jambi di ruang pola kantor Walikota. Fasha menegur camat lantaran banyak istri lurah yang tak hadir dalam kegiatan pelantikan tersebut. Dan ancaman evaluasi terhadap jabatan pun diucapkan Fasha lantaran absennya para istri lurah tersebut.

Pada saat acara, Fasha mengabsen  istri lurah perkecamatan yang hadir dalam pelantikan. Fasha memanggil perkecamatan, dan diketahui banyak istri lurah yang tak hadir. Absensi istri lurah terjadi di setiap kecamatan, namun yang terbanyak adalah di seberang Kota Jambi.

Ketika diwawancara setelah acara pelantikan, Fasha mengatakan telah mengisntruksikan Camat untuk mendata istri lurah yang tak hadir dalam pelantikan PKK. Dia bahkan menilai bahwa istri-istri lurah yang tak hadir tersebut belum siap akan jabatan yang dimiliki oleh suaminya. "Istri lurah mungkin belum siap bahwa suaminya sudah menjadi lurah," katanya.

Atas ketidak hadiran para istri lurah tersebut, Fasha menegaskan segera pengeluarkan Surat Peringatan (SP) 1 terhadap lurah. Jika peringatan itu tidak diindahkan dan tidak hadir sebanyak tiga kali, maka jabatan lurah siap-siap dicopot. "Kalau tiga kali, kita akan evaluasi jabatan lurah tersebut," paparnya. Fasha juga menyebutkan, bahwa PKK sangat erat kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan. Dan PKK merupakan mitra pemerintah.

Sebelumnya, salah seorang camat ketika ditanyakan mengenai undangan menghadiri kegiatan pelantikan mengatakan, tidak ada undangan tertulis dari PKK Kota Jambi. Undangan dikirimkan via SMS sekitar pukul 10.00 kemarin. Dimana, pelaksanaan pelantikan juga dilaksanakan pada jam tersebut. "Tidak ada undangan. Ini saja di sms tadi beberapa saat sebelum acaran dimulai," ungkapnya.

Fasha mengetahui hal itu mengatakan hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan. Karena saat ini zaman teknologi sudah canggih, dan tidak ada yang salah dengan undangan via sms sesaat sebelum acara dimulai. "Kita tinggal di Kota, bukan di Kabupaten. Di Kota setiap hal situasional bisa terjadi. Undangan dalam hitungan jam bisa saja terjadi. Itu tak bisa jadi alasan," tandasnya.